Nama : Nuky Putri Utami
Kelas : 4eb13
Npm : 25209262
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN
KREDIT BARANG DAGANG PADA SUPERMARKET HOME BUILDERS CENTRE ( HBC ) CABANG
TAMBUN
Setiap
perusahaan besar atau kecil pasti memandang kedepan untuk dapat bertahan dan
memajukan usahanya. Salah
satu faktor untuk memajukan bisnis perusahaan tergantung dari sistem akuntansi yang
digunakan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem akuntansi yang baik berdasarkan SPI (
Sistem Pengendalian Intern ) pada HBC ( Home Buiders Centre ) dalam kegiatan
pembelian kredit barang dagang.
Dalam penulisan ilmiah
ini dibahas tentang sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang yang
dijalankan oleh HBC. Penulisan ilmiah ini bertujuan
untuk mengetahui sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang yang
diterapkan HBC dan sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang berdasarkan
SPI. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis
melakukan penelitian pada HBC Cabang Tambun, yang merupakan supermarket
yang menjual bahan – bahan bangunan dan aksesoris rumah.
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan, HBC belum menerapkan sistem akuntansi pembelian kredit
barang dagang dengan baik. Untuk itu dengan adanya usulan sistem akuntansi
pembelian kredit barang dagang berdasarkan SPI akan mengurangi resiko timbulnya
kesalahan dan kecurangan.
Kata Kunci : Sistem Akuntansi, Pembelian Kredit Barang Dagang
PENDAHULUAN
Setiap
perusahaan besar atau kecil pasti memandang kedepan untuk dapat bertahan dan
memajukan usahanya. Keadaan perekonomian saat ini membuat perusahaan harus
mampu bersaing. Segala strategi dan pengambilan keputusan dipilih secara hati-hati
oleh setiap perusahaan. Ada hal dasar yang perlu ditelaah kembali sebelum
mengambil keputusan, yaitu sistem akuntansi yang digunakan di perusahaan.
Salah satu faktor
untuk memajukan bisnis perusahaan tergantung dari sistem akuntansi yang
digunakan, oleh karena itu perusahaan memiliki cara dalam menentukan sistem
akuntansi yang berbeda dalam meningkatkan kualitas sistem akuntansinya. Sistem
akuntansi pun digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun
pihak dalam perusahaan. Sistem akuntansi
yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses dengan cara manual atau
diproses dengan menggunakan mesin-mesin, mulai dari mesin
pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer, sama halnya
dengan sistem akuntansi yang ada pada perusahaan dagang.
Sistem pembelian
barang dagang sangat besar peranannya bagi perusahaan
dagang, karena merubah dari pencatatan manual ke pencatatan
berupa bagan alur flowchart sistem akuntansi, bagian alur tersebut hampir mewakili
semua informasi yang ada selama usaha tersebut berjalan, seperti mengetahui alur
pemesanan barang dagang hingga barang dagangan sampai ke perusahaan beserta
dokumen pendukung yang digunakan pada perusahaan tersebut. Perusahaan harus
memiliki suatu unit organisasi dan jaringan prosedur yang membentuk sistem
pembelian barang dagang untuk mengetahui alur tersebut, dimana setiap unit
organisasi dan jaringan prosedur memiliki tugas atau kegiatan masing-masing
HBC merupakan supermarket yang menjual
bahan-bahan bangunan dan aksesoris rumah. Pastinya HBC melakukan kegiatan
pembelian barang dagang untuk menjalankan usahanya. Oleh karena itu HBC perlu
memperhatikan hal – hal yang berkaitan dengan sistem akuntansi pembelian barang
dagang yang merupakan tonggak awal untuk menjalankan bisnisnya sebagai
perusahaan dagang.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Sistem
Menurut Mardi, ( 2011 : 3 ) “Sistem berasal dari bahasa latin (
systema ) dan bahasa Yunani ( susteme ), artinya suatu kesatuan komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi.”
Menurut Mulyadi, ( 2008 : 4 ) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.” Menurut James A. Hall, ( 2009 : 6 ) “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.” Menurut Narko, ( 2007 : 1 ) “Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen – elemen ( dikatakan sub-sistem ) yang berusaha mencapai tujuan tertentu.” Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sesuatu yang membentuk suatu kesatuan yang memili prosedur, dimana prosedur tersebut saling berkaitan dan saling berinteraksi.
Menurut Mulyadi, ( 2008 : 4 ) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.” Menurut James A. Hall, ( 2009 : 6 ) “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.” Menurut Narko, ( 2007 : 1 ) “Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen – elemen ( dikatakan sub-sistem ) yang berusaha mencapai tujuan tertentu.” Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sesuatu yang membentuk suatu kesatuan yang memili prosedur, dimana prosedur tersebut saling berkaitan dan saling berinteraksi.
Pengertian
Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi,
( 2008 : 4 ) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
Menurut Narko, ( 2007 : 3 ) Sistem
Akuntansi pada umumnya diartikan sebagai jaringan yang terdiri dari formulir –
formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur, alat – alat, dan sumber daya
manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan
pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi
pihak – pihak yang berkepentingan.
Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi
Pada umumnya sistem akuntansi disusun untuk dapat memenuhi tiga macam tujuan, yaitu :
Pada umumnya sistem akuntansi disusun untuk dapat memenuhi tiga macam tujuan, yaitu :
1. Untuk
meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan sistem.
Informasi,
khusunya informasi akuntansi dianggap memiliki kualitas tinggi bila informasi
yang bersangkutan : relevan, tepat waktu, mempunyai daya banding, dapat diuji
kebenarannya, mudah dimengerti, dan lengkap.
2. Untuk
meningkatkan pengendalian akuntansi dan cek internal.
Sistem
akuntansi harus dapat memberi jaminan bahwa informasi akuntansi yang
dihasilkannya dapat diandalkan. Selain itu sistem akuntansi harus menyediakan
catatan – catatan yang lengkap sedemikian rupa sehingga terjamin
pertanggungjawaban keamanan harta milik organisasi.
3. Untuk
menekan biaya klerikal untuk menyelenggarakan catatan – catatan.
Dalam hal ini harus diingat bahawa tujuan
butir 1 dan 2 harus dicapai dengan pertimbangan biaya yang masuk akal.
Pengertian Pembelian
Menurut
Warsono, Darmawan, dan Ridha, ( 2009 : 146 ) ” Pembelian adalah akun nominal
bersaldo debet untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang. ”
Menurut Priatna, Abdilah,
dan Suryana, ( 2010 : 97 ) Barang yang dibeli secara kredit oleh perusahaan
dagang pada umunya terdiri atas berikut ini :
1.
barang dagangan
untuk dijual kembali kepada langganan.
2.
Perlengkapan yang
dipergunakan untuk menjalankan perusahaan.
3.
Peralatan dan harta
tetap yang lain.
Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi, ( 2008 : 300 ) Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam
perusahaan untuk pengadaan barang dagang yang digunakan oleh perusahaan.
Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua : pembelian lokal dan
pembelian impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri,
sedangkan pembelian import adalah pembelian dari pemasok luar negeri.
Definisi Sistem Pengendalian Intern
Commitee on Auditing Procedure American Institute of Carified Public
Accountant ( AICPA ) mengemukakan, bahwa pengendalian internal mencakup rencana
organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam
perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan data
akuntansi, memajukan efesiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijakan
yang telah ditetapkan.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi ( 2008:301 ), jaringan
prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah sebagai
berikut :
1.
Proedur permintaan
pembelian.
2.
Prosedur permintaan
penawaran harga dan pemilihan pemasok.
3.
Prosedur order
pembelian.
4.
Prosedur penerimaan
barang.
5.
Prosedur pencatatan
utang.
6.
Prosedur distribusi
pembelian.
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan data primer. Data primer di
dapat dengan meninjau langsung ke objek penelitian yaitu supermarket
HBC. Untuk data primer penulis mengambil data dengan
wawancara dari bagian - bagian yang terkait yang
diperoleh secara langsung, seperti dokumen -
dokumen yang ada.
Alat Analisis yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan yaitu berupa flowchart (bagan alir)
dengan cara mendeskripsikannya.
PEMBAHASAN
Bagan Alir
Data (Flowchart) Sistem Akuntansi Pembelian Kredit Barang Dagang pada HBC
1.
Bagian Gudang
2. Bagian Pembelian
Dokumen
Pembelian Kredit Barang Dagang pada HBC
1. Surat Permintaan Barang ( SPB)
2. Surat Order
( SO )
3. Surat Penerimaan Barang ( SP )
4. Bukti Kas Keluar ( BKK)
4. Bukti Kas Keluar ( BKK)
Adapun kelebihan sistem akuntansi pembelian
kredit barang dagang yang diterapkan pada HBC adalah sebagai berikut :
1. Pada sistem akuntansi pembelian
kredit barang dagang pada HBC terdapat 3 ( tiga ) bagian yaitu bagian gudang, bagian pembelian dan bagian akuntansi, sehingga terdapat
pemisahan fungsi antara bagian gudang dan pembelian
sehingga mengurangi kesalahan pada sistem.
2. Permintaan
barang dari bagian gudang ke bagian pembelian sudah terkomputerisasi sehingga
tidak memakan waktu lama atau lebih efektif.
Adapun kekurangan sistem akuntansi Pembelian Kredit Barang Dagang yang
diterapkan pada HBC
adalah sebagai berikut :
1. Pada sistem akuntansi penjualan pembelian kredit barang
dagang pada HBC tidak
berjalan efektif karena tidak adanya pemisahan
kegiatan pada penerimaan barang.
2. Pada
sistem akuntansi pembelian
kredit barang dagang pada HBC security
ikut mengambil tanggung jawab sebagai pemegang dokumen.
Bagan Alir Data (Flowchart) Sistem
Akuntansi Pembelian Kredit Barang Dagang yang
Diusulkan berdasarkan SPI
Bagian Gudang
Bagian Pembelian
Bagian
Penerimaan
Bagian Akuntansi
PENUTUP
Setelah melakukan pembahasan mengenai prosedur dan penerapan sistem akuntansi pembelian
kredit barang dagang pada supermarket HBC, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sistem
akuntansi pembelian kredit barang dagang yang digunakan pada supermarket HBC
memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :
1) a. Kelebihannya supermarket HBC sudah
menggunakan software untuk menjalankan sistemnya, yaitu software vega soft dan
pengarsipan dokumen mereka pun sudah terkomputerisasi.
b. Adanya
pemisahan kegiatan pada bagian gudang dan bagian pembelian.
2)
Sedangkan kekurangannya :
a. Sistem
akuntansi pembelian kredit di supermarket HBC memiliki tiga prosedur, yaitu
prosedur bagian gudang, bagian pembelian, dan bagian akuntansi. Namun pada
bagian pembelian terdapat prosedur yang seharusnya dilakukan oleh bagian
penerimaan, yang memang di supermarket HBC tidak memiliki bagian penerimaan.
b. Adanya
orang diluar sistem yaitu, security yang turut memegang dokumen.
c. Penyerahan
dokumen surat order yang tidak efektif.
2
Untuk memperbaiki
kelemahan dalam proses pembelian kredit barang dagang di supermarket HBC,
penulis memberikan usulan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern :
1) Tidak
memberikan dokumen ke pihak diluar bagian sistem akuntansi pembelian kredit
barang dagang.
2) Surat order diserahkan langsung dari bagian pembelian
ke bagian akuntansi.
3) Adanya pemisahan kegiatan pembelian
dan penerimaan, dengan membentuk bagian penerimaan. Sehingga tidak ada
kemungkinan timbulnya kerugian pada perusahaan karena adanya resiko diterima
barang yang tidak dipesan perusahaan dari pemasok.
4)
Penambahan karyawan pada
masing – masing bagian karena yang diketahui pada bagian gudang hanya terdapat
satu karyawan.
5) Pimpinan harus mengwasi setiap kegiatan pembelian kredit
barang dagang di supermarket HBC.
Minta daftar pustaka pembelian donk gan
BalasHapusIya tidak ada dapus nya
BalasHapusIya tidak ada dapus nya
BalasHapus