Selasa, 04 Juni 2013

Jurnal ( Sistem Akuntansi Pembelian Barang Dagang )

Nama : Nuky Putri Utami
Kelas : 4eb13
Npm   : 25209262


ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN KREDIT BARANG DAGANG PADA SUPERMARKET HOME BUILDERS CENTRE ( HBC ) CABANG TAMBUN


Setiap perusahaan besar atau kecil pasti memandang kedepan untuk dapat bertahan dan memajukan usahanya. Salah satu faktor untuk memajukan bisnis perusahaan tergantung dari sistem akuntansi yang digunakan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem akuntansi yang baik berdasarkan SPI ( Sistem Pengendalian Intern ) pada HBC ( Home Buiders Centre ) dalam kegiatan pembelian kredit barang dagang.
Dalam penulisan ilmiah ini dibahas tentang sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang yang dijalankan oleh HBC. Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang yang diterapkan HBC dan sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang berdasarkan SPI. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis melakukan penelitian pada HBC Cabang Tambun, yang merupakan supermarket yang menjual bahan – bahan bangunan dan aksesoris rumah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, HBC belum menerapkan sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang dengan baik. Untuk itu dengan adanya usulan sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang berdasarkan SPI akan mengurangi resiko timbulnya kesalahan dan kecurangan.

Kata Kunci : Sistem Akuntansi, Pembelian Kredit Barang Dagang

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan besar atau kecil pasti memandang kedepan untuk dapat bertahan dan memajukan usahanya. Keadaan perekonomian saat ini membuat perusahaan harus mampu bersaing. Segala strategi dan pengambilan keputusan dipilih secara hati-hati oleh setiap perusahaan. Ada hal dasar yang perlu ditelaah kembali sebelum mengambil keputusan, yaitu sistem akuntansi yang digunakan di perusahaan.
Salah satu faktor untuk memajukan bisnis perusahaan tergantung dari sistem akuntansi yang digunakan, oleh karena itu perusahaan memiliki cara dalam menentukan sistem akuntansi yang berbeda dalam meningkatkan kualitas sistem akuntansinya. Sistem akuntansi pun digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses dengan cara manual atau diproses dengan menggunakan mesin-mesin, mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer, sama halnya dengan sistem akuntansi yang ada pada perusahaan dagang.
Sistem pembelian barang dagang sangat besar peranannya bagi perusahaan dagang, karena merubah dari pencatatan manual ke pencatatan berupa bagan alur flowchart sistem akuntansi, bagian alur tersebut hampir mewakili semua informasi yang ada selama usaha tersebut berjalan, seperti mengetahui alur pemesanan barang dagang hingga barang dagangan sampai ke perusahaan beserta dokumen pendukung yang digunakan pada perusahaan tersebut. Perusahaan harus memiliki suatu unit organisasi dan jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian barang dagang untuk mengetahui alur tersebut, dimana setiap unit organisasi dan jaringan prosedur memiliki tugas atau kegiatan masing-masing
HBC merupakan supermarket yang menjual bahan-bahan bangunan dan aksesoris rumah. Pastinya HBC melakukan kegiatan pembelian barang dagang untuk menjalankan usahanya. Oleh karena itu HBC perlu memperhatikan hal – hal yang berkaitan dengan sistem akuntansi pembelian barang dagang yang merupakan tonggak awal untuk menjalankan bisnisnya sebagai perusahaan dagang.
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem
  Menurut Mardi, ( 2011 : 3 ) “Sistem berasal dari bahasa latin ( systema ) dan bahasa Yunani ( susteme ), artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.”                                                                                                     
Menurut Mulyadi, ( 2008 : 4 ) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”                                                                                                    Menurut James A. Hall, ( 2009 : 6 ) “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.”                                                                                         Menurut Narko, ( 2007 : 1 ) “Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen – elemen ( dikatakan sub-sistem ) yang berusaha mencapai tujuan tertentu.”                                                                                       Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sesuatu yang membentuk suatu kesatuan yang memili prosedur, dimana prosedur tersebut saling berkaitan dan saling berinteraksi.

Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi, ( 2008 : 4 ) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
Menurut Narko, ( 2007 : 3 ) Sistem Akuntansi pada umumnya diartikan sebagai jaringan yang terdiri dari formulir – formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur, alat – alat, dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak – pihak yang berkepentingan.

Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi                                                                   
Pada umumnya sistem akuntansi disusun untuk dapat memenuhi tiga macam tujuan, yaitu :
1.      Untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan sistem.
Informasi, khusunya informasi akuntansi dianggap memiliki kualitas tinggi bila informasi yang bersangkutan : relevan, tepat waktu, mempunyai daya banding, dapat diuji kebenarannya, mudah dimengerti, dan lengkap.
2.      Untuk meningkatkan pengendalian akuntansi dan cek internal.
Sistem akuntansi harus dapat memberi jaminan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkannya dapat diandalkan. Selain itu sistem akuntansi harus menyediakan catatan – catatan yang lengkap sedemikian rupa sehingga terjamin pertanggungjawaban keamanan harta milik organisasi.
3.      Untuk menekan biaya klerikal untuk menyelenggarakan catatan – catatan.
Dalam hal ini harus diingat bahawa tujuan butir 1 dan 2 harus dicapai dengan pertimbangan biaya yang masuk akal.

Pengertian Pembelian
  Menurut Warsono, Darmawan, dan Ridha, ( 2009 : 146 ) ” Pembelian adalah akun nominal bersaldo debet untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang. ”
            Menurut Priatna, Abdilah, dan Suryana, ( 2010 : 97 ) Barang yang dibeli secara kredit oleh perusahaan dagang pada umunya terdiri atas berikut ini :
1.               barang dagangan untuk dijual kembali kepada langganan.
2.               Perlengkapan yang dipergunakan untuk menjalankan perusahaan.
3.               Peralatan dan harta tetap yang lain.

Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi, ( 2008 : 300 ) Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang dagang yang digunakan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua : pembelian lokal dan pembelian impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan pembelian import adalah pembelian dari pemasok luar negeri.

Definisi Sistem Pengendalian Intern
Commitee on Auditing Procedure American Institute of Carified Public Accountant ( AICPA ) mengemukakan, bahwa pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, memajukan efesiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijakan yang telah ditetapkan.

Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi ( 2008:301 ), jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah  sebagai  berikut :
1.    Proedur permintaan pembelian.
2.    Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
3.    Prosedur order pembelian.
4.    Prosedur penerimaan barang.
5.    Prosedur pencatatan utang.
6.    Prosedur distribusi pembelian.

METODE PENELITIAN
Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan data primer. Data primer di dapat dengan meninjau langsung ke objek penelitian yaitu supermarket HBC. Untuk data primer penulis mengambil data dengan wawancara dari bagian - bagian yang terkait yang diperoleh secara langsung, seperti dokumen - dokumen yang ada.

Alat Analisis yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan yaitu berupa flowchart (bagan alir) dengan cara mendeskripsikannya.


PEMBAHASAN

Bagan Alir Data (Flowchart) Sistem Akuntansi Pembelian Kredit Barang Dagang pada HBC
1.      Bagian Gudang

2.      Bagian Pembelian





Dokumen Pembelian Kredit Barang Dagang pada HBC
1. Surat Permintaan Barang ( SPB)
2. Surat Order  ( SO )
3. Surat Penerimaan Barang ( SP )
4. Bukti Kas Keluar ( BKK)

Adapun kelebihan sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang yang diterapkan pada HBC adalah sebagai berikut :
1.      Pada sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang pada HBC  terdapat 3 ( tiga ) bagian yaitu bagian gudang, bagian pembelian dan bagian akuntansi, sehingga terdapat pemisahan fungsi antara bagian gudang dan pembelian sehingga mengurangi kesalahan pada sistem.
2.      Permintaan barang dari bagian gudang ke bagian pembelian sudah terkomputerisasi sehingga tidak memakan waktu lama atau lebih efektif.
Adapun kekurangan sistem akuntansi Pembelian Kredit Barang Dagang yang diterapkan pada HBC adalah sebagai berikut :
1.      Pada sistem akuntansi penjualan pembelian kredit barang dagang pada HBC tidak berjalan efektif karena tidak adanya pemisahan kegiatan pada penerimaan barang.
2.      Pada sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang pada HBC  security ikut mengambil tanggung jawab sebagai pemegang dokumen.

Bagan Alir Data (Flowchart) Sistem Akuntansi Pembelian Kredit Barang Dagang yang Diusulkan berdasarkan SPI

Bagian Gudang



Bagian Pembelian


Bagian Penerimaan

Bagian Akuntansi

PENUTUP
Setelah melakukan pembahasan mengenai prosedur dan penerapan sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang pada supermarket HBC, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang yang digunakan pada supermarket HBC memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :
1)  a. Kelebihannya supermarket HBC sudah menggunakan software untuk menjalankan sistemnya, yaitu software vega soft dan pengarsipan dokumen mereka pun sudah terkomputerisasi.
b.   Adanya pemisahan kegiatan pada bagian gudang dan bagian pembelian.
2)         Sedangkan kekurangannya :
a.  Sistem akuntansi pembelian kredit di supermarket HBC memiliki tiga prosedur, yaitu prosedur bagian gudang, bagian pembelian, dan bagian akuntansi. Namun pada bagian pembelian terdapat prosedur yang seharusnya dilakukan oleh bagian penerimaan, yang memang di supermarket HBC tidak memiliki bagian penerimaan.
b.   Adanya orang diluar sistem yaitu, security yang turut memegang dokumen.
c.    Penyerahan dokumen surat order yang tidak efektif.


2        Untuk memperbaiki kelemahan dalam proses pembelian kredit barang dagang di supermarket HBC, penulis memberikan usulan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern :
1)  Tidak memberikan dokumen ke pihak diluar bagian sistem akuntansi pembelian kredit barang dagang.
2)   Surat order diserahkan langsung dari bagian pembelian ke bagian akuntansi.
3) Adanya pemisahan kegiatan pembelian dan penerimaan, dengan membentuk bagian penerimaan. Sehingga tidak ada kemungkinan timbulnya kerugian pada perusahaan karena adanya resiko diterima barang yang tidak dipesan perusahaan dari pemasok.
4)   Penambahan karyawan pada masing – masing bagian karena yang diketahui pada bagian gudang hanya terdapat satu karyawan.
5)   Pimpinan harus mengwasi setiap kegiatan pembelian kredit barang dagang di supermarket HBC.

3 komentar: